Menjadi agen asuransi artinya merupakan ujung tombak perusahaan penyedia perlindungan aset tersebut. Hal ini karena, para agen itulah yang dengan gigih melakukan penetrasi pasar, sehingga perusahaan mampu bersaing dengan kompetitornya. Istimewanya, agen asuransi berpotensi meraih penghasilan yang sangat tinggi.
Pada dasarnya, pengertian agen asuransi adalah seseorang yang bertugas dalam memasarkan polis dari suatu perusahaan. Agen pemasar tersebut hanya bisa mengikat perjanjian keagenan dengan satu perusahaan peyedia perlindungan terhadap risiko tersebut.
Bagaimana Menjadi Agen Asuransi yang Baik dan Berpenghasilan Tinggi?
Beberapa orang berhasil membuktikan diri menjadi agen dengan penghasilan fantastis. Namun, bagi pemula, untuk mencapai posisi tersebut, tentu memerlukan proses dan usaha yang giat. Langkah awal adalah menjadi tenaga pemasar asuransi terbaik, seperti di bawah ini:
1. Memiliki Lisensi
Untuk menjadi pemasar asuransi yang baik, seorang agen tentu harus memiliki lisensi. Mereka bisa mendapatkan lisensi tersebut melalui sebuah tes secara kolektif yang menguji kemampuan dan pengetahuan dasar tentang asuransi. Lisensi ini bersifat wajib, artinya, agen yang tidak memiliki izin, dilarang menjual produk insurance.
Ada tiga jenis lisensi bagi para agen asuransi, tergantung jenis produk yang dipasarkannya. Beberapa jenis perizinan tersebut adalah dari: AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia), AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia).
2. Menyampaikan Detail Produk
Sebagai perpanjangan tangan dari perusahaan asuransi, para penjual polis ini memiliki kewajiban untuk memberikan informasi secara jelas mengenai produk, kepada calon nasabah. Oleh sebab itu, agar menjadi agen asuransi terpercaya, tentu harus memiliki product knowledge yang baik.
Selain itu, bersedia melakukan edukasi kepada semua orang, tentang pentingnya memiliki produk asuransi. Semakin banyak orang yang teredukasi dengan baik, maka akan mudah memasarkan polis. Pada akhirnya, akan menjadi agen pemasar asuransi dengan penghasilan tinggi.
3. Menunjukkan Citra Baik Perusahaan
Sebagai ujung tombak perusahaan, para agen wajib menunjukkan sikap yang baik. Hal ini bertujuan untuk menjaga citra baik perusahaan tempatnya bernaung. Tidak jarang, memang ada oknum agen yang hanya fokus mendapatkan penghasilan tinggi, sehingga menghalalkan berbagai cara untuk meraih nasabah baru.
Overclaim dengan berbagai janji manis yang berlebihan sering terjadi. Padahal, hanya dengan edukasi yang baik pun, calon nasabah akan tertarik membeli polis, setelah mengetahui manfaat asuransi. Janji manis yang berlebihan bisa merugikan perusahaan, karena pada akhirnya jika tidak terbukti, akan timbul tuntutan.
4. Agen Pemasar Asuransi, Harus Memiliki Empati
Sejalan dengan poin sebelumnya, sebaiknya agen pemasar asuransi memiliki empati kepada calon nasabah. Artinya, berusaha merasakan kesulitan, dan memberikan solusi terbaik melalui penawaran produk asuransi yang tepat. Jadi, lebih mengutamakan kepentingan nasabah, daripada sekadar mengejar penghasilan tinggi.
Para agen juga perlu memberikan empati ketiga nasabahnya mengalami risiko. Mereka harus mendampingi proses klaim, karena jelas saat itu akan terjadi banyak kebingungan dari pihak tertanggung atau keluarganya. Itulah sebabnya, dari awal harus memberikan informasi yang benar, agar nasabah tidak kecewa ketika mengajukan klaim.
5. Menghindari Hit And Run
Setelah berhasil meraih nasabah, tentunya tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Seorang agen harus tetap menjalin hubungan yang baik dan selalu siap membantu ketika nasabah mengalami kendala terkait polis asuransinya. Layanan tambahan ini akan membuat banyak nasabah puas dan merekomendasikan agen tersebut kepada orang lain.
Ada beberapa kasus agen pemasar asuransi yang melakukan hit and run ini. Artinya, mereka hanya berorientasi pada penjualan polis saja. selanjutnya, tidak akan memedulikan nasabahnya. bahkan, sering justru terkesan menghindar agar nasabah tidak bisa menagih janji manisnya. Jenis agen seperti inilah yang sering merugikan perusahaan.
Menjadi pemasar asuransi memang cukup memikat, karena penghasilannya yang bisa mencapai angka miliaran. Penghasilan para agen berasal dari penghitungan komisi atas preminya. Beberapa agen yang memenuhi syarat, bisa bergabung dalam MDRT, yaitu organisasi praktisi perasuransian, yang kebanyakan berisi agen asuransi terkaya.
Tidak sembarang agen asuransi bisa menjadi anggota organisasi ini. Syarat utama adalah memenuhi kriteria penghasilan dalam beberapa tingkatan berdasarkan komisi, pendapatan, dan nilai penjualan preminya. Tingkatannya adalah anggota, Court of The Table, dan Top of Table. Pada kelompok Top of The Table inilah berisi agen dengan penghasilan tertinggi.